LAPORAN
PERJALANAN STUDY WISATA
Disusun Oleh :
1.
Nur Badriyah ( 22 )
2.
Siti Marhamah ( 30 )
3.
Sri Setyowati ( 32 )
4.
Sururiyah Mahmudah ( 33 )
5.
Yolawati Isna Diastari ( 38 )
SMK
NEGERI 1 KEBUMEN
TAHUN
AJARAN 2013/2014
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL……… ……………………………………………… i
DAFTAR
ISI………………….…………………………………………… ii
KATA
PENGANTAR………...…………………………………………… iii
BAB
I PENDAHULUAN…...…………………………………………….. 1
A. Latar
Belakang……………...…………………………………………… 1
B. Maksud
dan Tujuan………...……………………………………………. 1
C. Waktu
dan Tempat…………………………………………………….… 1
BAB
II PELAKSANAAN…….…………………………………………… 2
A. Sejarah
UNY Wates……………………………………………………… 2
B. Taman
Sari…………………..…………………………………………… 3
C. Malioboro…………………………………………………………………
5
BAB
III ANALISA STUDI WISATA…………...………………………… 6
BAB
IV PENUTUP……………………………...…………………………. 7
A. Kesimpulan…………………..……………………………………………
7
B. Saran………………………………………………………………………
7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 8
LAMPIRAN…………………………………………………………………
9
1
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah member Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada kami , sehingga kami dapat menyelesaikan laporan “Study
Wisata” ke Yogyakarta.
Laporan ini kami susun untuk memenuhi
tugas Mata Diklat Administrasi Perkantoran. Pada kesempatan yang baik ini kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu terselesaikannya
laporan ini yaitu kepada :
1.
Drs. Muhammad Dahsyat selaku Kepala SMK
N 1 Kebumen
2.
Bapak / Ibu Guru pembimbing
3.
Semua pihak yang telah membantu baik
moril atau materiil
Kami selaku penyusun laporan ini
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan.
Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik pembaca yang bersifat membangun.
Kami berharap laporan ini dapat berguna dan menambah ilmu pengetahuan khususnya
bagi para pembaca dan siswa siswi SMK N 1 Kebumen.
Kebumen,
8 Oktober 2013
2
BAB
I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kunjungan
wisata yang merupakan agenda pembelajaran perjalanan dinas periode 2012/2013
untuk kelas XI ptodikel administrasi perkantoran. Sebagai hasil dari perjalanan
tersebut kami ditugasi membuat laporan
ateu apresiasi dari perjalanan kunjungan studi wisata ke Universitas Yogyakarta.
B.MAKSUD DAN TUJUAN
Stusi
wisatta yang dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta mempunyai maksud dan
tujuan sebagai berikut :
1. Memperoleh
pengetahuan dan pengalan\man siswi
2.
Memahami lebih detail tenteng
Universitas Yogyakarta
3.
Mengenal lebih dekat tentang UNY Wates
4.
Sarana praktik langsung siswa dalam
menangani perjalanan dinas
5.
Melatih siswa untuk komunikatif dan
mampu menjalin pergaulan baik dengan keluarga UNY Wates
C.WAKTU DAN TEMPAT
PELAKSANAAN
Perjalanan
dinaas ke Universitas Yogyakarta Wates dilaksanakan pada :
1. Hari,
Tanggal : Sabtu,21 September 2013
2.
Tempat : a. universitas Negeri Yogyakarta
Wates
b. Taman Sari
c. Malioboro
3
BAB II
PELAKSANAAN
Universitas Negeri Yogyakarta
Gedung Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) Kampus Wates
yang dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar saat ini adalah bekas gedung
SGO (Sekolah Guru Olahraga). SGO dibekukan oleh pemerintah sejak tahun 1992 dan
juga sekolah-sekolah yang hanya mempunyai jurusan pendidikan tanpa jurusan lain
diserahkan ke IKIP (nama UNY pada saat itu) termasuk SGO Bantul dan SGO Wates.
Awal penggunaan gedung ini dimulai bulan Agustus 2000 dengan
jumlah Fakultas 3 yakni Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Ilmu
Keolahraaan yang memiliki 11 prodi Diploma 3 yakni D3 Teknik Mesin, D3 Teknik
Otomotif, D3 Teknik Elektro, D3 Teknik Elektronika, D3 Teknik Sipil, D3 Tata
Boga, D3 Tata Busana (FT), D3 Sekretari, D3 Akuntansi, D3 Pemasaran (FIS), D3
Penjas (FIK).
Pada tahun 2001 Semua prodi Fakultas Teknik dipidah ke
Karangmalang dikarenakan untuk mempermudah kegiatan praktik mahasiswa dan untuk
Prodi D3 Penjas diganti prodi S1 PJKR.. Tahun 2005 S1 PJKR dipindah ke Kampus
Karangmalang, kemudian Wates di buka Prodi D2 PGSD Penjas FIK dan D2 PGSD Kelas
FIP.
Mulai Tahun 2006 FIP membuka Prodi S1 PGSD, kemudian di
tahun berikutnya yakni 2007 D2 PGSD ditiadakan. Untuk FIK mulai tahun 2009
program D2 PGSD Penjas diganti program S1 PGSD Penjas. Dan untuk menampung
mahasiswa lulusan D2 yang hendak melanjutkan studi ke jenjang S1 maka dibuka
juga PKS ( Program Kelanjutan Studi) S1 Penjas.
Hingga saat ini Fakultas dan Prodi yang diselenggarakan di
UNY Kampus Wates ada 3 Fakultas dan 5 Prodikel :
1.
Fakultas Ekonomi : D3 Akuntansi, D3
Pemasaran, D3 Sekretari
2.
Fakultas Ilmu Keolahragaan :
PJKR konsentrasi Penjas di SD
3.
Fakultas Ilmu Pendidikan : PGSD Guru
Kelas
4
TAMAN SARI
Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari
Keraton Yogyakarta adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton
Yogyakarta, yang
dapat dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan
Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat
sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10
hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian,
jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan
lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya
kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa
bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya
kompleks Kedhaton saja.
Konon,
Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang
didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai tempat istirahat kereta kuda
yang akan pergi ke Imogiri. Sebagai pimpinan proyek pembangunan
Taman Sari ditunjuklah Tumenggung Mangundipuro. Seluruh biaya
pembangunan ditanggung oleh Bupati Madiun, Tumenggung Prawirosentiko, besrta seluruh
rakyatnya. Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di
tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh Pangeran Notokusumo,
setelah Mangundipuro mengundurkan diri. Walaupun secara resmi sebagai kebun
kerajaan, namun bebrapa bangunan yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi
sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh. Konon
salah seorang arsitek kebun kerajaan ini adalah seorang Portugis yang lebih dikenal dengan Demang
Tegis.
Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi
menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah
barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau
buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean
Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian
terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke
arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.
Pulo Cemethi dan Sumur Gumuling
Di sebelah selatan Pulo Kenongo terdapat sebuah pulau buatan
lagi yang disebut dengan "Pulo Cemethi". Bangunan berlantai
dua ini juga disebut sebagai "Pulo Panembung". Di tempat
inilah konon Sultan bermeditasi. Ada juga yang menyebutnya sebagai "Sumur
Gumantung", sebab di sebelah selatannya terdapat sumur yang menggantung di
atas permukaan tanah. Untuk sampai ke tempat ini konon dengan adalah melalui
terowongan bawah air. Saat ini bangunan ini sedang dalam tahap renovasi besar -
besaran yang bertujuan untuk merestorasi bangunan - bangunan yang masih ada.
5
Sementara
itu di sebelah barat Pulo Kenongo terdapat bangunan berbentuk lingkaran seperti
cincin yang disebut "Sumur Gumuling". Bangunan berlantai 2 ini
hanya dapat dimasuki melalui terowongan bawah air saja. Sumur Gumuling pada
masanya juga difungsikankan sebagai Masjid. Di kedua lantainya ditemukan ceruk
di dinding yang konon digunakan sebagai mihrab, tempat imam memimpin salat. Di
bagian tengah bangunan yang terbuka, terdapat empat buah jenjang naik dan
bertemu di bagian tengah. Dari pertemuan keempat jenjang tersebut terdapat satu
jenjang lagi yang menuju lantai dua. Di bawah pertemuan empat jenjang tersebut
terdapat kolam kecil yang konon digunakan untuk berwudu.
Umbul Pasiraman
Kolam Pemandian Umbul Binangun,
Taman Sari, Kraton Yogyakarta."Umbul Pasiraman" atau ada yang
menyebut dengan "Umbul Binangun" (versi lain "Umbul
Winangun") merupakan kolam pemandian bagi Sultan, para istri beliau, serta
para putri-putri beliau. Kompleks ini dikelilingi oleh tembok yang tinggi.
Untuk sampai ke dalam tempat ini disediakan dua buah gerbang, satu di sisi
timur dan satunya di sisi barat. Di dalam gerbang ini terdapat jenjang yang
menurun. Di kompleks Umbul Pasiraman terdapat tiga buah kolam yang dihiasi
dengan mata air yang berbentuk jamur. Di sekeliling kolam terdapat pot bunga
raksasa. Selain kolam juga terdapat bangunan di sisi utara dan di tengah
sebelah selatan.
Bangunan
di sisi paling utara merupakan tempat istirahat dan berganti pakaian bagi para
puteri dan istri (selir). Di sebelah selatannya terdapat sebuah kolam yang
disebut dengan nama "Umbul Muncar". Sebuah jalan mirip dermaga
menjadi batas antara kolam ini dengan sebuah kolam di selatannya yang disebut
dengan "Blumbang Kuras". Di selatan Blumbang Kuras terdapat bangunan
dengan menara di bagian tengahnya. Bangunan sayap barat merupakan tempat
berganti pakaian dan sayap timur untuk istirahat Sultan. Menara di bagian
tengah konon digunakan Sultan untuk melihat istri dan puterinya yang sedang
mandi kemudian yang tubuh telanjangnya paling mengesankan sultan akan di
panggil ke menara. Di selatan bangunan tersebut terdapat sebuah kolam yang
disebut dengan "Umbul Binangun", sebuah kolam pemandian yang
dikhususkan untuk Sultan dan Permaisurinya saja. Pada zamannya, selain Sultan,
hanyalah para perempuan yang diizinkan untuk masuk ke kompleks ini. Ini di
mungkinkan karena semua perempuan (permaisuri, istri ( selir ) dan para putri
sultan) yang masuk ke dalam taman sari ini harus lepas baju (telanjang),
sehingga selain perempuan di larang keras oleh sultan untuk masuk ke Taman Sari.
6
MALIOBORO
Matahari bersinar terik saat ribuan orang berdesak-desakan
di sepanjang Jalan Malioboro. Mereka tidak hanya berdiri di trotoar namun
meluber hingga badan jalan. Suasana begitu gaduh dan riuh. Tawa yang membuncah,
jerit klakson mobil, alunan gamelan kaset, hingga teriakan pedagang yang
menjajakan makanan dan mainan anak-anak berbaur menjadi satu. Setelah menunggu
berjam-jam, akhirnya rombongan kirab yang ditunggu pun muncul. Diawali oleh
Bregada Prajurit Lombok Abang, iring-iringan kereta kencana mulai berjalan
pelan. Kilatan blitz kamera dan gemuruh tepuk tangan menyambut saat pasangan
pengantin lewat. Semua berdesakan ingin menyakasikan pasangan GKR Bendara dan
KPH Yudhanegara yang terus melambaikan tangan dan menebarkan senyum ramah.
Itulah pemandangan yang terlihat saat rombongan kirab pawiwahan
ageng putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X lewat dari Keraton Yogyakarta
menuju Bangsal Kepatihan. Ribuan orang berjejalan memenuhi Jalan Malioboro yang
membentang dari utara ke selatan. Dalam bahasa Sansekerta, malioboro berarti
jalan karangan bunga karena pada zaman dulu ketika Keraton mengadakan acara,
jalan sepanjang 1 km ini akan dipenuhi karangan bunga. Meski waktu terus
bergulir dan jaman telah berubah, posisi Malioboro sebagai jalan utama tempat
dilangsungkannya aneka kirab dan perayaan tidak pernah berubah. Hingga saat ini
Malioboro, Benteng Vredeburg, dan Titik Nol masih menjadi tempat
dilangsungkannya beragam karnaval mulai dari gelaran Jogja Java Carnival, Pekan
Budaya Tionghoa, Festival Kesenian Yogyakarta, Karnaval Malioboro, dan masih
banyak lainnya.
Sebelum berubah menjadi jalanan yang ramai, Malioboro
hanyalah ruas jalan yang sepi dengan pohon asam tumbuh di kanan dan kirinya.
Jalan ini hanya dilewati oleh masyarakat yang hendak ke Keraton atau kompleks
kawasan Indische pertama di Jogja seperti Loji Besar ( Benteng Vredeburg , Loji
Kecil ( kawasan di sebelah Gedung Agung , Loji Kebon ( Gedung Agung ) maupun
Loji Setan ( Kantor DPRD ). Namun keberadaan Pasar Gede atau Pasar Beringharjo
di sisi selatan serta adanya pemukiman etnis Tionghoa di daerah Ketandan lambat
laun mendongkrak perekononomian di kawasan tersebut. Kelompok Tionghua
menjadikan Malioboro sebagai kanal bisnisnya, sehingga kawasan perdagangan yang
awalnya berpusat di Beringharjo dan Pecinan akhirnya meluas kea rah utara
hingga Stasiun Tugu
Melihat Malioboro yang berkembang pesat menjadi denyut nadi
perdagangan dan pusat belanha, seorang kawan beruja bahwa Malioboro merupakan baby talk dari “ mari yok boronh”. Di
Malioboro anda bisa memborong aneka barang yang diinginkan mulai dari pernik
cantik, cinderamata unik, batik klasik, emas dan permata hingga peralatan rumah
tangga. Bagi penggemar cinderamata, Malioboro menjadi surge perburuan yang
asyik. Berjalan kaki di bahu jalan sambil menawar aneka barang yang dijual oleh
pedagang kaki lima akan menjadi pengalaman tersendiri. Aneka cinderamata buatan
local seperti batik, hiasan rotan, perak, kerajinan bamboo, wayang kulit,
blangkon, miniature kendaraan tradisional, asesoris, hingga gantungan kunci
semua bisa ditemukan dengan mudah. Jika pandai menawar, barang-barang tersebut
bisa dibawa pulang dengan harga yang lebih murah.
7
BAB III
ANALISA TENTANG STUDY WISATA
Setelah
mengamati UNY Wates yang menurut kami, ternyata sangat memperhatikan
mahasiswanya, misalnya banyak cara untuk mendapatkan beasiswa yaitu baik dari
bidik misi, beasiswa kurang mampu dan beasiswa kurang mampu.Di UNY Wates yang
ada fasikitasd rumah susun yangh disebut rusunawa diperuntukan mahasiswa baru.
Dengan tinggal di rusunawa secara gratis selama 1 tahun, dan tahun kemudian
mereka harus pergi dengan mencari tempat tinggal sendiri.
` Dengan
adanya rusunawa diperuntuksn mahasiswa baru yang asalnya dari kota yang jauh
dan bellum begitu mengenal Yogyakarta dapat memperoleh tempat tinggal
sementara.
Kualitas
UNY Wates juga cukup baik, mereka mampu bersaing secara interlokal dan local
dan ada pula beberapa mahsiswa memperoleh piala ata prestasinya.
8
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Karena UNY
Wates merupakan Universitas Negeri yang mempunyai pengaruh untuk kemajuan
pendididkan maka UNY Wates mempunyai tekad untuk memberikan yang terbaik,
mulaui dari performa, pelayanan serta kualitas untuk lebih baik dan lebih baik
lagi
B.
Saran
1. Sebaiknya
jika ada kunjungan study wisata, pemandu memperkenalkan ruang-ruangan secara
detail secukupnya.
2. Masalah
system KBM, sebaiknya pelayanan dapat ditingkatkan agar dapat tercipta
mahasiswa-mahasiswa yang berkualitas tinggi
3. Untuk
calon mahasiswa sebaiknya tidak usah ragu untuk memilih UNY Wates karena UNY
Wates sudah memiliki tenaga dosen, fasilitas serta pelayanan yang memadai.
9
DAFTAR PUSAKA
B. http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/historic-and-heritage-sight/tamansari/
10
LAMPIRAN
JADWAL
PERJALANAN
WAKTU
|
TEMPAT
|
KETERANGAN
|
06.00
- 06.15
|
SMKN
1 Kebumen
|
persiapan
|
06.15
- 08.35
|
Perjalanan
ke Yogyakarta
|
Bus
Selera Masa
|
08.40
|
Sampai
di UNY Wates
|
|
08.40
– 10.00
|
Pengarahan
|
Bp.Drs.Djihad
Hisyam Mpd. Dan Ibu Rosidah Msi.
|
10.00
– 11.30
|
Pengenalan
gedung UNY
|
|
11.30
– 12.10
|
Makan
siang
|
|
12.10
– 12.30
|
Perjalanan
ke Masjid
|
|
12.30
– 13.00
|
Shalat
dhuhur
|
|
13.00
– 14.30
|
Perjalanan
ke Taman sari
|
|
14.30
– 16.00
|
Jalan-jalan
di Tamansari
|
|
16.00
– 20.00
|
Shalat
maghrib dan jalan-jalan di malioboro
|
|
20.00
– 20.30
|
Persiapan
pulang
|
|
20.30
– 23.00
|
Perjalanan
pulang
|
|
23.00
-
|
Sampai
di SMKN 1 Kenumen
|
11
ANGGARAN
Anggaran dari 40 siswa
X 65.000 = Rp 2.600.000
Transportasi Rp
2.125.000
Konsumsi Rp
179.000
Parkir Rp
20.000
Pemandu Rp
25.000
Infaq Rp
10.000
Aqua Rp
40.000
Snack Rp
60.000
Kas Rp
1.000
Jumlah Rp
2.600.000
12
Universitas
Negeri Yogyakarta Wates
13
Taman sari
12
Malioboro
15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar