Senin, 24 Februari 2014

Perjalanan Dinas



LAPORAN
PERJALANAN STUDY WISATA






   
                                                                 





                                                           Disusun Oleh :
1.    Nur Badriyah                       ( 22 )
2.   Siti Marhamah                      ( 30 )
3.   Sri Setyowati                         ( 32 )
4.   Sururiyah Mahmudah         ( 33 )
5.   Yolawati Isna Diastari         ( 38  )








SMK NEGERI 1 KEBUMEN
TAHUN AJARAN 2013/2014



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… ……………………………………………… i
DAFTAR ISI………………….…………………………………………… ii
KATA PENGANTAR………...…………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN…...…………………………………………….. 1
A.    Latar Belakang……………...…………………………………………… 1
B.     Maksud dan Tujuan………...……………………………………………. 1
C.     Waktu dan Tempat…………………………………………………….… 1

BAB II PELAKSANAAN…….…………………………………………… 2
A.    Sejarah UNY Wates……………………………………………………… 2
B.     Taman Sari…………………..…………………………………………… 3
C.     Malioboro………………………………………………………………… 5

BAB III ANALISA STUDI WISATA…………...………………………… 6

BAB IV PENUTUP……………………………...…………………………. 7
A.    Kesimpulan…………………..…………………………………………… 7
B.     Saran……………………………………………………………………… 7

DAFTAR  PUSTAKA……………………………………………………… 8

LAMPIRAN………………………………………………………………… 9









1
KATA PENGANTAR

         Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah member Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami , sehingga kami dapat menyelesaikan laporan “Study Wisata” ke Yogyakarta.
        Laporan ini kami susun untuk memenuhi tugas Mata Diklat Administrasi Perkantoran. Pada kesempatan yang baik ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini yaitu kepada :
1.      Drs. Muhammad Dahsyat selaku Kepala SMK N 1 Kebumen
2.      Bapak / Ibu Guru pembimbing
3.      Semua pihak yang telah membantu baik moril atau materiil
       Kami selaku penyusun laporan ini menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik pembaca yang bersifat membangun. Kami berharap laporan ini dapat berguna dan menambah ilmu pengetahuan khususnya bagi para pembaca dan siswa siswi SMK N 1 Kebumen.










                                                                                    Kebumen, 8 Oktober 2013



2
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Kunjungan wisata yang merupakan agenda pembelajaran perjalanan dinas periode 2012/2013 untuk kelas XI ptodikel administrasi perkantoran. Sebagai hasil dari perjalanan tersebut kami ditugasi membuat  laporan ateu apresiasi dari perjalanan kunjungan studi wisata ke Universitas Yogyakarta.

B.MAKSUD DAN TUJUAN

Stusi wisatta yang dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :

1.      Memperoleh pengetahuan dan pengalan\man siswi
2.      Memahami lebih detail tenteng Universitas Yogyakarta
3.      Mengenal lebih dekat tentang UNY Wates
4.      Sarana praktik langsung siswa dalam menangani perjalanan dinas
5.      Melatih siswa untuk komunikatif dan mampu menjalin pergaulan baik dengan keluarga UNY Wates

C.WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Perjalanan dinaas ke Universitas Yogyakarta Wates dilaksanakan pada :
1.      Hari, Tanggal  :  Sabtu,21 September 2013
2.      Tempat          : a. universitas Negeri Yogyakarta Wates
b. Taman Sari
c. Malioboro







3
BAB II
PELAKSANAAN
Universitas Negeri Yogyakarta

Gedung Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) Kampus Wates yang dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar saat ini adalah bekas gedung SGO (Sekolah Guru Olahraga). SGO dibekukan oleh pemerintah sejak tahun 1992 dan juga sekolah-sekolah yang hanya mempunyai jurusan pendidikan tanpa jurusan lain diserahkan ke IKIP (nama UNY pada saat itu) termasuk SGO Bantul dan SGO Wates.
Awal penggunaan gedung ini dimulai bulan Agustus 2000 dengan jumlah Fakultas 3 yakni Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Ilmu Keolahraaan yang memiliki 11 prodi Diploma 3 yakni D3 Teknik Mesin, D3 Teknik Otomotif, D3 Teknik Elektro, D3 Teknik Elektronika, D3 Teknik Sipil, D3 Tata Boga, D3 Tata Busana (FT), D3 Sekretari, D3 Akuntansi, D3 Pemasaran (FIS), D3 Penjas (FIK).
Pada tahun 2001 Semua prodi Fakultas Teknik dipidah ke Karangmalang dikarenakan untuk mempermudah kegiatan praktik mahasiswa dan untuk Prodi D3 Penjas diganti prodi S1 PJKR.. Tahun 2005 S1 PJKR dipindah ke Kampus Karangmalang, kemudian Wates di buka Prodi D2 PGSD Penjas FIK dan D2 PGSD Kelas FIP.
Mulai Tahun 2006 FIP membuka Prodi S1 PGSD, kemudian di tahun berikutnya yakni 2007 D2 PGSD ditiadakan. Untuk FIK mulai tahun 2009 program D2 PGSD Penjas diganti program S1 PGSD Penjas. Dan untuk menampung mahasiswa lulusan D2 yang hendak melanjutkan studi ke jenjang S1 maka dibuka juga PKS ( Program Kelanjutan Studi) S1 Penjas.
Hingga saat ini Fakultas dan Prodi yang diselenggarakan di UNY Kampus Wates ada 3 Fakultas dan 5 Prodikel :
1.      Fakultas Ekonomi : D3 Akuntansi, D3 Pemasaran, D3 Sekretari
2.      Fakultas Ilmu Keolahragaan : PJKR  konsentrasi Penjas di SD
3.      Fakultas Ilmu Pendidikan : PGSD Guru Kelas

 

 

 

 

4

TAMAN SARI

Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta, yang dapat dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.
Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke Imogiri. Sebagai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklah Tumenggung Mangundipuro. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati Madiun, Tumenggung Prawirosentiko, besrta seluruh rakyatnya. Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh Pangeran Notokusumo, setelah Mangundipuro mengundurkan diri. Walaupun secara resmi sebagai kebun kerajaan, namun bebrapa bangunan yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh. Konon salah seorang arsitek kebun kerajaan ini adalah seorang Portugis yang lebih dikenal dengan Demang Tegis.
Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.
Pulo Cemethi dan Sumur Gumuling
Di sebelah selatan Pulo Kenongo terdapat sebuah pulau buatan lagi yang disebut dengan "Pulo Cemethi". Bangunan berlantai dua ini juga disebut sebagai "Pulo Panembung". Di tempat inilah konon Sultan bermeditasi. Ada juga yang menyebutnya sebagai "Sumur Gumantung", sebab di sebelah selatannya terdapat sumur yang menggantung di atas permukaan tanah. Untuk sampai ke tempat ini konon dengan adalah melalui terowongan bawah air. Saat ini bangunan ini sedang dalam tahap renovasi besar - besaran yang bertujuan untuk merestorasi bangunan - bangunan yang masih ada.



5
Sementara itu di sebelah barat Pulo Kenongo terdapat bangunan berbentuk lingkaran seperti cincin yang disebut "Sumur Gumuling". Bangunan berlantai 2 ini hanya dapat dimasuki melalui terowongan bawah air saja. Sumur Gumuling pada masanya juga difungsikankan sebagai Masjid. Di kedua lantainya ditemukan ceruk di dinding yang konon digunakan sebagai mihrab, tempat imam memimpin salat. Di bagian tengah bangunan yang terbuka, terdapat empat buah jenjang naik dan bertemu di bagian tengah. Dari pertemuan keempat jenjang tersebut terdapat satu jenjang lagi yang menuju lantai dua. Di bawah pertemuan empat jenjang tersebut terdapat kolam kecil yang konon digunakan untuk berwudu.
Umbul Pasiraman
Kolam Pemandian Umbul Binangun, Taman Sari, Kraton Yogyakarta."Umbul Pasiraman" atau ada yang menyebut dengan "Umbul Binangun" (versi lain "Umbul Winangun") merupakan kolam pemandian bagi Sultan, para istri beliau, serta para putri-putri beliau. Kompleks ini dikelilingi oleh tembok yang tinggi. Untuk sampai ke dalam tempat ini disediakan dua buah gerbang, satu di sisi timur dan satunya di sisi barat. Di dalam gerbang ini terdapat jenjang yang menurun. Di kompleks Umbul Pasiraman terdapat tiga buah kolam yang dihiasi dengan mata air yang berbentuk jamur. Di sekeliling kolam terdapat pot bunga raksasa. Selain kolam juga terdapat bangunan di sisi utara dan di tengah sebelah selatan.
Bangunan di sisi paling utara merupakan tempat istirahat dan berganti pakaian bagi para puteri dan istri (selir). Di sebelah selatannya terdapat sebuah kolam yang disebut dengan nama "Umbul Muncar". Sebuah jalan mirip dermaga menjadi batas antara kolam ini dengan sebuah kolam di selatannya yang disebut dengan "Blumbang Kuras". Di selatan Blumbang Kuras terdapat bangunan dengan menara di bagian tengahnya. Bangunan sayap barat merupakan tempat berganti pakaian dan sayap timur untuk istirahat Sultan. Menara di bagian tengah konon digunakan Sultan untuk melihat istri dan puterinya yang sedang mandi kemudian yang tubuh telanjangnya paling mengesankan sultan akan di panggil ke menara. Di selatan bangunan tersebut terdapat sebuah kolam yang disebut dengan "Umbul Binangun", sebuah kolam pemandian yang dikhususkan untuk Sultan dan Permaisurinya saja. Pada zamannya, selain Sultan, hanyalah para perempuan yang diizinkan untuk masuk ke kompleks ini. Ini di mungkinkan karena semua perempuan (permaisuri, istri ( selir ) dan para putri sultan) yang masuk ke dalam taman sari ini harus lepas baju (telanjang), sehingga selain perempuan di larang keras oleh sultan untuk masuk ke Taman Sari.







6
MALIOBORO

Matahari bersinar terik saat ribuan orang berdesak-desakan di sepanjang Jalan Malioboro. Mereka tidak hanya berdiri di trotoar namun meluber hingga badan jalan. Suasana begitu gaduh dan riuh. Tawa yang membuncah, jerit klakson mobil, alunan gamelan kaset, hingga teriakan pedagang yang menjajakan makanan dan mainan anak-anak berbaur menjadi satu. Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya rombongan kirab yang ditunggu pun muncul. Diawali oleh Bregada Prajurit Lombok Abang, iring-iringan kereta kencana mulai berjalan pelan. Kilatan blitz kamera dan gemuruh tepuk tangan menyambut saat pasangan pengantin lewat. Semua berdesakan ingin menyakasikan pasangan GKR Bendara dan KPH Yudhanegara yang terus melambaikan tangan dan menebarkan senyum ramah.
Itulah pemandangan yang terlihat saat rombongan kirab pawiwahan ageng putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X lewat dari Keraton Yogyakarta menuju Bangsal Kepatihan. Ribuan orang berjejalan memenuhi Jalan Malioboro yang membentang dari utara ke selatan. Dalam bahasa Sansekerta, malioboro berarti jalan karangan bunga karena pada zaman dulu ketika Keraton mengadakan acara, jalan sepanjang 1 km ini akan dipenuhi karangan bunga. Meski waktu terus bergulir dan jaman telah berubah, posisi Malioboro sebagai jalan utama tempat dilangsungkannya aneka kirab dan perayaan tidak pernah berubah. Hingga saat ini Malioboro, Benteng Vredeburg, dan Titik Nol masih menjadi tempat dilangsungkannya beragam karnaval mulai dari gelaran Jogja Java Carnival, Pekan Budaya Tionghoa, Festival Kesenian Yogyakarta, Karnaval Malioboro, dan masih banyak lainnya.
Sebelum berubah menjadi jalanan yang ramai, Malioboro hanyalah ruas jalan yang sepi dengan pohon asam tumbuh di kanan dan kirinya. Jalan ini hanya dilewati oleh masyarakat yang hendak ke Keraton atau kompleks kawasan Indische pertama di Jogja seperti Loji Besar ( Benteng Vredeburg , Loji Kecil ( kawasan di sebelah Gedung Agung , Loji Kebon ( Gedung Agung ) maupun Loji Setan ( Kantor DPRD ). Namun keberadaan Pasar Gede atau Pasar Beringharjo di sisi selatan serta adanya pemukiman etnis Tionghoa di daerah Ketandan lambat laun mendongkrak perekononomian di kawasan tersebut. Kelompok Tionghua menjadikan Malioboro sebagai kanal bisnisnya, sehingga kawasan perdagangan yang awalnya berpusat di Beringharjo dan Pecinan akhirnya meluas kea rah utara hingga Stasiun Tugu
Melihat Malioboro yang berkembang pesat menjadi denyut nadi perdagangan dan pusat belanha, seorang kawan beruja bahwa Malioboro merupakan baby talk dari “ mari yok boronh”. Di Malioboro anda bisa memborong aneka barang yang diinginkan mulai dari pernik cantik, cinderamata unik, batik klasik, emas dan permata hingga peralatan rumah tangga. Bagi penggemar cinderamata, Malioboro menjadi surge perburuan yang asyik. Berjalan kaki di bahu jalan sambil menawar aneka barang yang dijual oleh pedagang kaki lima akan menjadi pengalaman tersendiri. Aneka cinderamata buatan local seperti batik, hiasan rotan, perak, kerajinan bamboo, wayang kulit, blangkon, miniature kendaraan tradisional, asesoris, hingga gantungan kunci semua bisa ditemukan dengan mudah. Jika pandai menawar, barang-barang tersebut bisa dibawa pulang dengan harga yang lebih murah.

7
BAB III
ANALISA TENTANG STUDY WISATA

            Setelah mengamati UNY Wates yang menurut kami, ternyata sangat memperhatikan mahasiswanya, misalnya banyak cara untuk mendapatkan beasiswa yaitu baik dari bidik misi, beasiswa kurang mampu dan beasiswa kurang mampu.Di UNY Wates yang ada fasikitasd rumah susun yangh disebut rusunawa diperuntukan mahasiswa baru. Dengan tinggal di rusunawa secara gratis selama 1 tahun, dan tahun kemudian mereka harus pergi dengan mencari tempat tinggal sendiri.
`           Dengan adanya rusunawa diperuntuksn mahasiswa baru yang asalnya dari kota yang jauh dan bellum begitu mengenal Yogyakarta dapat memperoleh tempat tinggal sementara.
            Kualitas UNY Wates juga cukup baik, mereka mampu bersaing secara interlokal dan local dan ada pula beberapa mahsiswa memperoleh piala ata prestasinya.














8
BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Karena UNY Wates merupakan Universitas Negeri yang mempunyai pengaruh untuk kemajuan pendididkan maka UNY Wates mempunyai tekad untuk memberikan yang terbaik, mulaui dari performa, pelayanan serta kualitas untuk lebih baik dan lebih baik lagi

B.     Saran
1.      Sebaiknya jika ada kunjungan study wisata, pemandu memperkenalkan ruang-ruangan secara detail secukupnya.
2.      Masalah system KBM, sebaiknya pelayanan dapat ditingkatkan agar dapat tercipta mahasiswa-mahasiswa yang berkualitas tinggi
3.      Untuk calon mahasiswa sebaiknya tidak usah ragu untuk memilih UNY Wates karena UNY Wates sudah memiliki tenaga dosen, fasilitas serta pelayanan yang memadai.













9
DAFTAR PUSAKA


B.      http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/historic-and-heritage-sight/tamansari/


















10
LAMPIRAN


JADWAL PERJALANAN


WAKTU
TEMPAT
KETERANGAN
06.00 - 06.15
SMKN 1 Kebumen
persiapan
06.15 - 08.35
Perjalanan ke Yogyakarta
Bus Selera Masa
08.40
Sampai di UNY Wates

08.40 – 10.00
Pengarahan
Bp.Drs.Djihad Hisyam Mpd. Dan Ibu Rosidah Msi.
10.00 – 11.30
Pengenalan gedung UNY

11.30 – 12.10
Makan siang

12.10 – 12.30
Perjalanan ke Masjid

12.30 – 13.00
Shalat dhuhur

13.00 – 14.30
Perjalanan ke Taman sari

14.30 – 16.00
Jalan-jalan di Tamansari

16.00 – 20.00
Shalat maghrib dan jalan-jalan di malioboro

20.00 – 20.30
Persiapan pulang

20.30 – 23.00
Perjalanan pulang

23.00 -
Sampai di SMKN 1 Kenumen










11
ANGGARAN

Anggaran dari 40 siswa X 65.000 = Rp 2.600.000
Transportasi                                         Rp 2.125.000
Konsumsi                                            Rp 179.000
Parkir                                                   Rp 20.000
Pemandu                                             Rp 25.000
Infaq                                                   Rp 10.000
Aqua                                                   Rp 40.000
Snack                                                  Rp 60.000
Kas                                                      Rp 1.000
Jumlah                                                 Rp 2.600.000













12
Universitas Negeri Yogyakarta Wates


                           

             13
Taman sari



   




12
Malioboro




         




15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar